Senin, 30 Mei 2011

Malaikat Hati

Suatu ketika aku duduk di taman.
Memandang indahnya langit ciptaan Tuhan.
Hati berbicara, "Ingin kumiliki seluruh angkasa ini."
Menyadari kenyataan itu, membuatku sakit sendiri.
Cahaya hati.S'lama 10 tahun lebih bersinar, kini tlah redup.
Ruangannya jadi gelap.
Siapa yang mematikannya?
Tak pernah ku ketahui.
Oh cahaya hati cahaya mati.
Seorang malaikat datang disana, diruang hati.
Membebaskanku dari gelapnya ruang hati.
Menarikku keluar dan menunjukkan cahaya lain.
Matahari.Aku masih lemah, wahai malaikat hati.
Aku tak mampu melihat, sumber cahaya lain.
Maukah kau membantu?
Wahai engkau, malaikat cinta.
Pelukan eratmu menghangatkan tubuh.
Menenangkan pikiran.
Jangan tutupi apa apa lagi.
Dikala pagi kau berlari.
Apa karena ketidaksempurnaanmu?Wahai malaikat cinta, sang penjaga hati.
Kesempurnaan hanya akan membuat kita sombong.
Biar hanya Dia yang punya.
Kesempurnaan tak menjamin hati.
Mendungpun dapat kuterima sebagai burung bebas di langit.
Hujan takkan menghapus cinta kita.
Malaikat hatiku, jangan bersedih.
Walau jauh hatiku dekat.
Tahukah kau keajaiban?Keajaiban 'kan datang bila berusaha.
Pertahankan cinta ini,Wahai malaikat hati, malaikat penolong.
Kerasnya petir,Derasnya hujan,Tajamnya pedang,Takkan membuat cintaku pudar.
Kencangnya angin,Kuatnya ombak,Dan semengerikan kiamat,Takkan menghapus ingatanmu di pikiran.
Jangan kau takut, ijinkan aku menutupi kekuranganmu itu.
Ijinkan aku memeluk luka kesepian dan menyembuhkannya.
Tanpamu, ku takkan bahagia sampai saat ini.
Aku tak sendirian lagi.
Karena kau ada bersamaku.
Wahai malaikat hati, pangeran cintaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar